Phonik
MUNGKIN ADA YANG HARUS DI INGATKAN
Bahwa yang mampu membakar NAGA adalah burung PHOENIX yang berasal dari SELATAN.
Banyak yang berharap bahwa terjadi pertarungan adu perkasa yang dahsyat antara NAGA API penguasa lautan UTARA melawan NAGA AIR penguasa lautan SELATAN.
Tetapi setiap kali NAGA AIR lambang kemakmuran bumi diusik dan hendak bergerak melawan, para dewa melarangnya. Karena tidak ingin mempertaruhkan tanah sorga berubah menjadi gersang adanya (ditinggal NAGA AIR yang akan bertempur).
Maka diutuslah sang BURUNG API (Phoenix) guna menundukkan sang NAGA API justru di sarangnya sendiri. NAGA API yang bangga dengan semburan api dari mulutnya dibuat tidak berdaya berhadapan dengan burung cantik yang gemulai. Dan ketika api semburan mengenai tubuh sang burung telah merubah karakternya yang anggun menjadi ganas tak terperikan, karena setiap panas yang diterima telah membuatnya semakin perkasa. Dia memang dibuat oleh dewa dari inti api itu sendiri.
Ribuan tahun cerita ini dikumandangkan agar bisa menjadi pelajaran bagi anak keturunan berikutnya. Tapi pakem kejadian semesta yang senantiasa berulang telah membuat kita harus juga mengalaminya.
Kesombongan CHINA atas wilayah NUSANTARA di era Sriwijaya, Kahuripan, Singhasari dan Majapahit rupanya tidak membuatnya jera. Walau semuanya memberi hasil yang sama, sang Naga mati terbakar apinya sendiri.
Kali ini kembali kedaulatan kita dalam negara modern bernama INDONESIA diuji CHINA di lautan. Hendakkah kalian tetap berdiam diri membiarkannya, mengorbankan dirimu dan anak keturunanmu di kemudian hari terjajah belenggunya.
MARI BERUBAH MENJADI PHOENIX DAN MEMBAKAR KESOMBONGAN SANG NAGA, MEMBUKTIKAN BAHWA KITA UTUSAN DEWA YANG BERTUGAS MENGHENTIKAN NAFSU DURJANA NYA.
Jaya - Jaya - Wijayanti
Surabaya, 22 Maret 2016
Deddy Endarto Wilwatikta untuk MELIHAT SANG GARUDA TUBUHNYA MENYALA MENJADI SANG BURUNG API
Komentar
Posting Komentar